Strawman Fallacy

Saya sedang berada dalam kereta yang melaju menuju Kediri saat semburat mega merah menghiasi langit dengan indahnya. Menandai berakhirnya waktu solat subuh hari itu. Seorang bocah laki-laki di seberang kursi saya merengek minta sang ayah menceritakan kembali dongeng tentang kancil. Sang ayah dengan wajah lelah tak kuasa menolak permintaannya. Dongeng kancil di pagi hari. So sweet sekali.

Continue reading

Jika Harus Mencinta, Aku Memilih Rahwana

Mitologi masa lampau selalu sukses mengikat kita pada cinta sejati yang semu. Malam ini sedikit diskusi sama Dani. Adik romantis yang kadang blo’on tapi jenius. Banyak dongeng-dongeng, mitologi, yang menyesatkan pola pikir kita. Cerita-cerita Disney yang menuntun pada stigma “hanya wanita cantik dan pria tampan yang bisa bahagia”. Dulu seorang teman juga menulis di blognya tentang kisah sleeping beauty yang tak lebih dari cerita pangeran mesum yang seenaknya ‘nyosor’ putri cantik yang sedang tidur. Aku…

Continue reading

Senja Di Sebelas Maret

Semakin dewasa rasanya waktu berjalan semakin cepat saja. Kalau kata guru ngajiku, bukan waktu yang berlari, tapi hati kita yang berkurang kepekaannya. Karena mendekati akhir jaman, hati manusia  akan “mengikis” sedikit demi sedikit. Itulah sebab mengapa waktu terasa lebih cepat, mengapa manusia begitu mudah terjerat, mengapa pintu nurani perlahan menutup, dan mengapa nikmat hidup terasa tak pernah cukup.

Continue reading