FAQ Beasiswa Unggulan

Suatu hari seorang mahasiswa gadungan dan sesepuh (?) angkatannya sedang berada di kelas. Apa yang mereka lakukan? Mengerjakan response paper yang deadline-nya 1 jam lagi. Luar biasa. Karena bingung mau nulis respon apa, akhirnya mereka ngobrol.

“Tau gak? Aku kan nulis sedikit soal Beasiswa Unggulan di blog dan gara-gara itu view rate-ku jadi agak rame akhir-akhir ini. Kayaknya BU lagi bukaan pendaftaran baru deh.”
“Trus kolom komentar jadi rame dong?”
“Enggak juga. Kebanyakan tanya-tanya ke email, emang aku nyuruhnya ngontak email sih.”
“Mending kamu buat post FAQ aja”
“Hiih males banget. Ribet.”

“Yaa kalau kamu mau balas pertanyaan yang sama berkali-kali ya silahkan.”
”  euh .. -___- ”

Baeqlaah~~

***

1. Kak aku jurusan XXX, itu bidang prioritas yang dipilih apa ya?

Aku kaget dapat banyak pertanyaan ini. Karena waktu batch pendaftaranku dulu belum ada bidang prioritasnya. Lebih aneh lagi karena mayoritas anak-anak yang tanya ini juga gak paham mereka masuk situ mau ngapain. Hahahaduh sedih, itu aku banget jaman S1. Milih jurusan karena suka aja. Jadi kalau kalian mau tanya-tanya ke aku via email tentang hal ini, aku kasih tau dulu ya kalau aku gak bisa maksimal bantu di sini. Menurutku, skala prioritas yang bisa dipilih bukan hanya ditentukan dari jurusan kalian aja. Tapi, bisa juga dari rencana penelitian atau fokus studi kalian. Akan lebih baik kalau kalian paham dulu jurusan kalian itu visi-misinya apa dan yang dipelajari apa.

2. Kak kalau BU harus diterima dulu di Univ ya?

Yaaa menurut nganaaa?!
Jangan ngirim pertanyaan kayak gini ke emailku ya. Soalnya ini nunjukin kalau kalian belum usaha dan cari informasi di luar. Sedih lah aku. Ndak aku balas biasanya hahahaha.
Pokoknya pertanyaan yang sudah umum, yang jawabannya sudah tersedia di website BU atau bisa ditemukan di blog lain, biasanya gak aku jawab. Kok aku tau kalau informasinya ada di blog/website lain? Yaa mohon maaf kan aku juga pernah di posisi kalian. Pernah jadi pemburu beasiswa. Pernah kelimpungan nyari data dan informasi. Aku paling anti tanya-tanya kecuali kalau sudah benar-benar ketemu jalan buntu. Aku harap kalian juga gitu.

3. LoA itu apa dan dapatnya dimana? Contoh LoA?

Letter of Acceptance itu hanya lembaran pengumuman yang menunjukkan bahwa kalian sudah diterima di Universitas. Didapat setelah pengumuman diterima, kalau di UGM otomatis dikirim/di-upload di akun pendaftaran masuk universitas. Kalau jaman S1 ku dulu di UNS tahun 2010, karena belum jamannya online macam sekarang, LoA didapat setelah registrasi ulang. Kalau dokumen ini hilang, rusak, tidak bisa di-download dan kejadian sial lainnya, LoA juga bisa diakses di bagian akademik kampus/fakultas/jurusan. Tapi gak tau yaa kebijakan universitas masing-masing.

Contoh LoA:

4. Pemberi rekomendasi siapa? Minta contoh form rekomendasi?

Pemberi rekomendasi bisa kepala sekolah, guru, pembimbing skripsi, pembina akademik atau dosen yang sekiranya paham tentang kemampuan kalian dan mau support usaha kalian.

BU gak ngasih form surat rekomendasi kan? Formatnya memang diserahkan pada instansi pemberi rekomendasi. Aku sendiri dulu dapat surat rekomendasi ini setelah dibantu teman baik yang kebetulan melanjutkan studi di kampus UNS dan dekat dengan Dosen kesayanganku. Waktu itu aku sudah kerja di Jogja dan agak repot untuk bolak-balik ke Solo. Jadi aku menghubungi dosenku via WA (ini karena aku sudah dekat dengan beliau, kalau kalian tidak terlalu kenal ya jangan lewat WA lah. Bisa telfon atau email itu lebih sopan. Aku juga tetap ketemu langsung kok sama beliau dan menyampaikan tujuanku lagi). Aku sampaikan bahwa aku butuh rekomendasi dari beliau dan beliau langsung menyetujui. Nah, temanku yang bantu carikan form rekomendasi. Jadi aku hanya ke Solo untuk menemui dosenku itu dan minta tanda tangan. Ini contoh formulir rekomendasinya. Isiannya diketik oke, tulis tangan juga oke. Punyaku ditulis tangan, otentik kayak naskah proklamasi.

5. Kak rencana studi itu bagaimana? Aku belum mulai kuliah dan gak tau makulnya apa aja, gak tau juga mau meneliti apa?

Rata-rata anak yang tanya ini pasti S1. Ini pilihan yang bisa kamu lakukan:
Pertama kamu hubungi prodi/jurusanmu, tanya silabus atau jadwal kuliah semester-semester sebelumnya. Administrasi prodi memiliki data mata kuliah dan beban SKS yang harus diselesaikan dalam masa studi. Tapi aku tau sebagai lulusan SMA kamu pasti malu, takut, deg-degan, gak tau kantor prodi dimana, gak tau nomor telefonnya berapa dan gak tau mau ngomong apa yaa khaaan? Oke. Coba pakai alternatif kedua.

Googling.
Seriusan deh, kita harus mendoakan siapapun yang terlibat dalam pengembangan mesin pencari ini supaya mereka masuk surga. Jasanya besar banget, sumpah. Cari situs resmi prodi/jurusan/kampusmu. Ini 2018 dan sejujurnya agak keterlaluan kalau ada universitas yang tidak memiliki website resmi. Apalagi kalau akreditasi jurusanmu sudah A. Nah, beberapa kali aku bantu anak-anak yang mengajukan pertanyaan ini dan ternyata website jurusan/universitas mereka sudah menyertakan informasi yang lengkap terkait jadwal kuliah, daftar mata kuliah, SKS, bahkan arsip skripsi beserta abstraknya. Jadi sebelum mengajukan pertanyaan ini ke emailku, silahkan lakukan 2 langkah diatas dulu ya.

6. Tapi gak semua website resmi mencantumkan data yang lengkap juga ya?

Untuk case ini aku tetap sarankan kamu cek situs-situs resmi dari universitas lain yang memiliki jurusan yang sama dan mencantumkan data lebih lengkap. Universitas mungkin beda, tapi dasar keilmuannya kan sama.  Biar kamu tau jurusanmu itu mempelajari apa. Untuk contoh penelitian yang sudah dilakukan juga bisa kamu cari di Internet, sumbernya melimpah. Kamu bisa cari inspirasi dari penelitian-penelitian yang sudah ada untuk merancang rencana studimu.
Aku dulu menghubungi admin prodi langsung via email untuk tanya-tanya terkait pendaftaran. Sementara untuk menyusun rencana studi, website prodiku sudah sangat menunjang sekali informasinya.

7. Tips terkait proposal?

Poin yang menurutku penting, yang namanya rencana itu gak lengkap tanpa tujuan yang jelas. Proposal juga harus menampilkan statementmu baik secara tersirat maupun tersurat, bahwa kamu berencana menyelesaikan studimu tepat waktu. Kemudian rencana aktivitasmu selama dan setelah studi. Misal mau gabung organisasi apa dan kenapa, setelah lulus mau kerja dimana dan kenapa. Seperti ituh~

***

Capek ya bikin ginian. Harusnya judulnya bukan FAQ, karena pertanyaan diatas sengaja aku pilih yang menurutku penting untuk dijawab. Kalau pertanyaan yang sering muncul kadang bikin emosi karena sama seperti poin nomor 2.
Oh ya, ada lagi.
Jadi kalau kirim pesan lewat email itu sebisa mungkin dibuka dengan bahasa yang baik ya. Sampaikan salam dulu, perkenalkan diri dan kasih tau apa yang bisa aku bantu. Jangan langsung kirim pertanyaan tanpa nyebutin nama sendiri. Jangan juga tiba-tiba email pertama langsung minta dikirimin form surat rekomendasi. Yaa biasanya sih gak aku balas (kecuali dedek-dedek lulusan SMA/K yang mungkin belum paham).
Selain gak sopan, kesannya gak menghargai orang. Aku gak minta dihormatin lho, aku cuma ngasih tau kalau pada akhirnya orang lain akan menilai kualitasmu dari etikamu. Maksudku, aku mau bantu sebisaku kok, tapi ya jangan bikin aku ngerasa diperlakukan seperti mesin penjawab gitu ya~

Goodluck~