Waktu Yang Baik Untuk Menangis

Di sela waktu kerja malam ini, sempat-sempatnya aku nonton film lagi. Mungkin tidak akan buang waktu kalau yang ditonton adalah film baru atau yang sama sekali belum aku lihat. Tapi ini film lama. Bhajrangi Bhaijaan (2015). Ini ketiga kalinya kalau tidak salah. Bahkan setelah tiga kali menonton film yang sama, dengan cerita yang sama, suara, gerak dan langgam yang sama, aku masih menangis juga.

Continue reading

Aruna Jika Dibandingkan Dengan Tabula Rasa

Teaser Aruna dan Lidahnya sudah muncul kurang lebih sebulan saat aku dan Layla mengikat janji setia (?) untuk bersama-sama nonton film ini. Sebagai penikmat makanan, hukumnya fardhu ‘ain. Poster film Aruna yang pertama aku lihat, hanya memuat wajah 4 tokoh utama dan nama karakter yang mereka mainkan, tanpa menyertakan nama asli. Seolah menyatakan bahwa tanpa menyebut nama asli pun, seluruh Indonesia sudah tahu siapa mereka. Percaya diri sekali.

Continue reading

Yang Tak Sempat Diceritakan Panjang Lebar

Tempo hari, Senin 30 April dan 6 jam menuju deadline tugas mingguan. Hampir seminggu dari premier Invinity War di Indonesia dan aku baru nonton filmnya. Terlambat sekali. Kali ini saja aku benar-benar tak berminat mereview karena rawan didoakan masuk neraka. Anehnya tadi malam aku mimpi dan ada Almarhum Logan disana. Astaga, kenapa gak mimpiin Chris Evans berjambang aja sih. Aku jadi ingat yang gak mau kuingat. Aku terpaksa buka lagi daftar draft tulisan yang dengan…

Continue reading