Review

Belajar dari TED.com

Aku pernah tulis kalau aku termasuk tipe pembelajar yang butuh elemen visual disini. Nah, situs yang mau aku kenalkan di tulisan ini adalah salah satu tempat aku belajar. Aku ketemu situs ini baru sekitar setahun lalu, jadi tiap ada waktu luang, aku ‘kuliah’ disini. Sebenarnya hampir semua kenalanku tahu soal TED dan TEDx. Tapi lebih banyak juga yang belum tahu. Ada banyak mantan murid, adik tingkat juga teman-temanku di facebook dan tulisan ini terkhusus untuk mereka. Akan lebih baik kalau kalian tahu lebih awal dan bukannya ketemu pas udah tua macam aku.

*

Jadi TED.com adalah . . . . . .
Googling sendiri aja deh pengertian dan sejarah lengkapnya ya. Hahaha~

Kalau kamu buka TED.com, kamu bakal nemuin satu homepage yang isinya video-video presentasi. Di pojok kiri atas, ada tagline yang akhir-akhir ini jadi favoritku: Ideas worth spreading.

Yang paling aku suka, disini bebas buffering. Kamu bisa akses semua itu dengan atau tanpa daftar akun di website tersebut. Kalau mau daftar pun caranya gampang banget, cukup klik menu Login di pojok kanan atas dan kamu bakal nemuin link sign up disitu. Daftar dan verifikasinya cuma butuh hitungan menit. Alasan utama kenapa aku daftar dan login tiap kali akses situs ini adalah supaya aku bisa cek lagi riwayat presentasi yang aku tonton. Sebagian besar topik yang aku akses berhubungan sama minat studiku. Bukan cuma video tapi juga blog, artikel, figur terkait, dll. Misal aku cari keyword “religion”, maka hasil yang aku dapat adalah sebagai berikut:

Ideas worth spreading.
Semua ide layak untuk disebarkan.
TED.com menyediakan banyak video presentasi ide dari banyak figur dan pakar dari berbagai macam bidang. Tiap presentasi durasinya rata-rata 3 sampai 30 menit. Aku belum ketemu presentasi yang lebih lama dari 30 menit. Paling banyak video presentasi tersedia dalam kisaran 10-15 menit. Bayangkan, kamu bisa tambah wawasanmu hanya dalam waktu 15 menit. Mulai dari subjek yang berat sampai yang aneh sekalipun. Kamu bahkan bisa lihat presentasi berjudul “How to tie your shoes” dari Terry Moore disini. Durasinya cuma 3 menit. Oh, iya. Semua video di halaman utama TED pakai bahasa inggris. Kalau otakmu bilang ‘yaah’ dengan nada memelas setelah baca kata ‘inggris’, kamu bisa cek di bagian bawah kanan pada layar video, untuk cek apakah video tersebut ada subtitle bahasa Indonesianya atau tidak.

Kalau setelah dapat info diatas kamu masih punya hasrat untuk mengeluh, kamu bisa lakukan pencarian dengan filter untuk menemukan kumpulan presentasi yang sudah dilengkapi subtitle bahasa Indonesia. Caranya, arahkan pointermu ke menu Watch di menu bar bagian atas dan pilih TED Talks. Kamu akan diarahkan ke halaman yang dilengkapi dengan kolom filter, jadi kamu bisa pilih mau cari presentasi dengan topik apa, bahasa apa dan berapa lama durasinya.

Sampai sini, aku rasa kamu gak punya alasan lagi untuk mengeluh–kecuali kalau koneksi internetmu memang lagi payah sih~~

*

Aku mau bikin closing yang keren untuk tulisan ini. Aku rasa aku akan sering berbagi hal-hal sepele seperti ini, aku harap begitu juga sebaliknya. Kalian gak akan pernah tahu, betapa hal remeh yang kadang tidak sengaja kalian bagi, bisa sangat berarti untuk orang lain. Setidaknya itu yang aku alami setahun terakhir. Setiap ide, setiap opini, setiap pengetahuan (termasuk bagaimana cara mengikat tali sepatu) layak untuk dibagikan. Jadi aku akan mulai membagikan semua yang aku tahu, dan aku harap kalian juga mau mulai berbagi pengetahuan kalian untuk orang lain. Nanti biar Tuhan yang ganti, karena setahuku berbagi juga termasuk sedekah.

Sedekah ilmu, ya kan?

Leave a Reply