Uncategorized

Selamat Menikah, Nanik

Dear Nanik,
Aku tahu kamu wanita yang penuh kejutan. Tapi tak sangka bahwa undanganmu juga datang dengan cara yang mengejutkan. Hari yang sudah diduga itu datang dengan tiba-tiba. Entah sejak kapan kamu menemukan pria yang akhirnya melengkapi seperempat abad hidupmu.
Setidaknya, ada dua hal yang menjadikan pernikahanmu tak cukup diselamati dengan satu dua kata.

Pertama, karena melepasmu ke jenjang pernikahan adalah hal yang berat. Butuh detik dikali detik untuk mengerti bahwa kamu telah mengambil keputusan yang tepat. Banyak yang akan berubah. Ada nama baru yang tiba-tiba mengisi ruang utama tepat dibawah nama Tuhanmu. Daftar prioritasmu telah diperbarui. Membiarkanmu menyandang status istri, artinya menggaris batas antara pertemanan kita selama ini. Ada etika yang tak bisa kulampaui lagi. Ada batas dimana tak semua masalah bisa lagi kita bagi. Ada rasa kehilangan yang teramat besar, berbanding lurus dengan besarnya doaku untuk ukiran senyum disepanjang sisa hidupmu.

Kedua, karena pria yang mempersuntingmu harus tahu, bahwa ia telah menikahi seorang sahabat yang berharga. Perempuan yang selalu bisa diandalkan. Seorang putri kebanggaan ayah ibunya. Agar ia memperlakukanmu dengan setinggi-tingginya penghargaan. Agar ia menyadari bahwa pilihannya jatuh pada yang terbaik diantara yang baik.

Selamat menikah, Nanik.
Selamat memulai pengabdian yang baru. Semoga malaikat-malaikat pagi menjadi saksi pernikahan kalian. Semoga kamu dan kebahagiaanmu selalu dalam lindungan Tuhan. Jika benar apa yang disebut jodoh adalah cerminan diri, maka semoga jodohmu adalah belahan akhlak dan kebaikanmu.

Kamu bukan berlian, Sayangku. Tapi lebih dari itu.

With love

AV

2 thoughts on “Selamat Menikah, Nanik”

Leave a Reply