Monolog

Lelaki Yang Patah Hati

Aku membencimu..

Aku membencimu yang seperti ini. Yang sakit hati tapi terus bergeming seolah tak ambil pusing.

Aku membencimu yang seperti ini. Yang tertawa tanpa rasa. Diam-diam menyimpan luka.

Aku membencimu yang seperti ini. Kau ini, sampai kapan mau bertahan dengan perih dibalik topeng angkuh ala laki-laki.

Aku membencimu yang seperti ini. Pergi kesana sini dengan wanita yang itu dan yang ini. Padahal hati mu masih menuju padanya–si gadis (apa ia masih gadis?) bermata jeli.

Semua orang menyebutmu pemain hati. Meski sejatinya kamu justru sedang mencari obat untuk luka di hati.

Apa lelaki selalu seperti ini jika patah hati ?

***

 

Saya sering lihat laki-laki yang habis putus lalu maki-maki kesana kemari. Tapi jarang-jarang bertemu lelaki yang hanya diam meski berkali dikhianati. Kalau ia tak juga meledak dalam hitungan hari, maka keadaannya akan sangat tidak manusiawi.

Kalau ini tak menimpa kawan baik saya..Saya mungkin tak akan pernah berfikir, bahwa saat putus cinta, laki-laki sebenarnya lebih menderita daripada perempuan. Bagaimana pun, di setiap episode putus cinta yang terjadi di lingkungan pergaulan saya, sudut pandang si perempuan lebih dominan daripada laki-laki. Yang perempuan cerita kemana-mana. Yang laki kalem-kalem aja tanpa gugatan dan pembelaan. (Kayaknya saya juga gitu deh dulu. Hwaduh.)

Kalau laki-laki yang mutusin, label jahat, playboy, brengsek langsung melekat begitu saja di jidat dia. Tapi kalau dia yang diputusin, harga dirinya hancur. Parahnya lagi.. tidak semua laki-laki punya teman berbagi cerita.

Ck. Ini agak hiperbola ya. Tapi untuk sebagian orang kadang peristiwa patah hati itu bisa masuk catatan pedih dalam hidup lho–kalau kalian gak mengalami, ya bersyukurlah.

Saya pernah patah hati.

Tapi menyimpan luka sedalam itu untuk diri sendiri…??

 

Entahlah.

 

Apa lelaki selalu seperti ini jika patah hati ?

 

***

3 thoughts on “Lelaki Yang Patah Hati”

Leave a Reply